ALU INTEGRATED CIRCUITS
1. Tujuan [kembali]
- Memahami prinsip kerja dan struktur dasar ALU (Arithmatic Logic Unit) 4-bit.
- Mengidentifikasi fungsi setiap pin pada IC 74LS382/74HC382.
- Menganalisis dan mensimulasikan delapan jenis operasi ALU.
2. Alat dan Bahan[kembali]
Jenis kedua adalah gerbang OR. Sama seperti gerbang sebelumnya, gerbang ini juga memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0.
3. Dasar Teori[kembali]
Gambar diatas menunjukkan simbol blok dari sebuah ALU yang tersedia dalam bentuk IC 74LS382 (berbasis TTL) dan 74HC382 (berbasis CMOS). IC 20-pin ini beroperasi pada dua buah bilangan input 4-bit, yaitu A₃A₂A₁A₀ dan B₃B₂B₁B₀, untuk menghasilkan hasil keluaran 4-bit yaitu F₃F₂F₁F₀.
ALU ini dapat melakukan delapan jenis operasi. Operasi yang dilakukan pada suatu waktu tertentu ditentukan oleh kode input seleksi fungsi yang diberikan melalui pin S₂S₁S₀. Tabel pada Gambar 6-15(b) menunjukkan delapan operasi yang tersedia. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing operasi tersebut:
1.OPERASI CLEAR (PENGHAPUSAN)
Jika S₂S₁S₀ = 000, maka ALU akan menghapus semua bit pada output F, sehingga hasilnya adalah F₃F₂F₁F₀ = 0000
.
2.OPERASI PENJUMLAHAN (ADD)
Jika S₂S₁S₀ = 011, maka ALU akan menjumlahkan nilai A₃A₂A₁A₀ dengan B₃B₂B₁B₀ dan menghasilkan jumlahnya pada F₃F₂F₁F₀.
Pada operasi ini:
-
Cₙ adalah carry-in (bit bawa masuk) untuk posisi LSB (bit paling rendah), dan harus diatur menjadi
0
. -
Cₙ+4 adalah carry-out dari posisi MSB (bit paling tinggi).
-
OVR (Overflow Indicator) menunjukkan adanya overflow, yaitu kondisi kelebihan hasil ketika bilangan bertanda (signed) digunakan.
OVR akan bernilai 1 apabila hasil dari penjumlahan atau pengurangan terlalu besar untuk direpresentasikan dalam 4 bit (termasuk bit tanda).
3.OPERASI PENGURANGAN (SUBTRACT)
-
Jika S₂S₁S₀ = 001, maka ALU akan menghitung B - A (mengurangkan A dari B).
-
Jika S₂S₁S₀ = 010, maka ALU akan menghitung A - B (mengurangkan B dari A).
Hasil pengurangan akan ditampilkan pada F₃F₂F₁F₀.
Catatan penting: operasi pengurangan ini mengharuskan nilai Cₙ = 1.
Berikut tabel kebenaran dari IC 74HC382 ini:
3a. Contoh soal [kembali]
1. Sebuah IC ALU 74LS382 menerima dua input data A = 0101 dan B = 0011. Sinyal selektor fungsi diatur ke S₂S₁S₀ = 011, dan carry-in Cₙ diset ke 0. Tentukan operasi yang dilakukan oleh ALU, hasil keluarannya (F), serta apakah terjadi carry-out dan overflow.
Jawaban:
Dengan S₂S₁S₀ = 011 dan Cₙ = 0, ALU melakukan operasi penjumlahan A + B. Bilangan biner 0101 (5 desimal) ditambah dengan 0011 (3 desimal) menghasilkan 1000 (8 desimal). Karena hasil masih dalam batas 4 bit dan tidak terjadi kelebihan bit, maka tidak ada carry-out (Cₙ+4 = 0) dan tidak terjadi overflow (OVR = 0). Jadi, output F adalah 1000.
2. Sebuah rangkaian ALU menerima input A = 1100 dan B = 1010 dengan selektor fungsi diset ke 100. Tanpa memperhatikan input carry, tentukan jenis operasi yang dilakukan dan hasil output F yang dihasilkan.
Jawaban:
Ketika S₂S₁S₀ = 100, maka ALU menjalankan operasi logika XOR antara A dan B. XOR dari 1100 dan 1010 menghasilkan 0110. Jadi, output F adalah 0110. Karena ini adalah operasi logika, carry-in tidak digunakan dan tidak ada carry-out atau overflow.
Soal 3
Diberikan input A = 0100 dan B = 1100 pada sebuah ALU 74LS382, dengan sinyal fungsi S₂S₁S₀ = 010 dan Cₙ = 1. Tentukan jenis operasi yang dilakukan, hasil output F, serta apakah terjadi overflow jika bilangan dianggap sebagai signed (bertanda).
Jawaban:
Kode fungsi 010 menunjukkan bahwa ALU melakukan operasi A - B. Bilangan 0100 (4 desimal) dikurangi 1100 (12 desimal) menghasilkan -8. Dalam bentuk 2’s complement 4 bit, -8 direpresentasikan sebagai 1000. Karena -8 masih dalam jangkauan representasi signed 4-bit (-8 sampai +7), maka tidak terjadi overflow (OVR = 0). Namun, karena terjadi peminjaman dari MSB, maka carry-out bernilai 1. Output F adalah 1000.
3b. Example[kembali ]
1. Kasus:
Sebuah sistem pengolah data digital membutuhkan fungsi penjumlahan dua bilangan biner 4-bit. Operator memberikan dua input sebagai berikut:
-
A =
0101
(dalam desimal: 5) -
B =
0110
(dalam desimal: 6)
Rangkaian ALU menggunakan IC 74LS382 untuk memproses data tersebut. Fungsi selektor diset ke S₂S₁S₀ = 011
, yang menunjukkan bahwa ALU harus melakukan operasi A + B. Selain itu, input carry-in (Cₙ) diset ke 0 karena ini adalah penjumlahan biasa tanpa adanya bit tambahan dari operasi sebelumnya.
Analisis Proses:
Sesuai dengan tabel fungsi 74LS382, ketika S₂S₁S₀ = 011
dan Cₙ = 0, ALU akan menjumlahkan input A dan B. Maka proses perhitungan di dalam ALU sebagai berikut:
Hasil penjumlahan adalah 1011
, yang merupakan 11 dalam sistem desimal. Karena hasil masih dalam jangkauan representasi 4-bit (0 hingga 15), maka tidak terjadi overflow dan tidak ada carry-out.
Kesimpulan Output:
-
Output F =
1011
-
Carry-out (Cₙ+4) =
0
-
Overflow (OVR) =
0
2. Kasus:
Dalam sebuah sistem pemrosesan nilai pada kalkulator digital, dibutuhkan proses pengurangan antara dua angka input, yaitu:
-
A =
0011
(desimal 3) -
B =
0101
(desimal 5)
IC ALU 74LS382 digunakan untuk menghitung A - B. Sinyal fungsi diset ke S₂S₁S₀ = 010
, yang berarti operasi pengurangan A - B, dan input carry-in Cₙ diset ke 1
, karena operasi pengurangan dalam IC ini membutuhkan Cₙ = 1.
Analisis Proses:
Pengurangan 3 - 5 = -2
Dalam sistem bilangan biner bertanda (signed 2’s complement 4-bit), -2 direpresentasikan sebagai 1110
.
Langkah-langkah representasi:
-
Bilangan positif: 2 =
0010
-
Invers bit:
1101
-
Tambah 1:
1110
Jadi -2 = 1110
Karena -2 masih dalam rentang bilangan bertanda 4-bit (-8 hingga +7), tidak terjadi overflow.
Namun, karena bilangan yang lebih kecil dikurangi bilangan yang lebih besar, maka terjadi pinjaman (borrow) pada MSB, sehingga carry-out bernilai 1.
Kesimpulan Output:
-
Operasi: A - B
-
F =
1110
(hasil -2) -
Carry-out (Cₙ+4) =
1
-
Overflow (OVR) =
0
3c. Pilihan ganda[kembali ]
1.Sebuah IC 74LS382 menerima dua input A = 0101
dan B = 0110
. Sinyal kontrol fungsi diset ke S₂S₁S₀ = 011
, dan Cₙ = 0. Berapa nilai output F₃F₂F₁F₀ yang dihasilkan?
A. 1010
B. 1111
C. 1001
D. 1011
Jawaban: D. 1011
Penjelasan:
Kode fungsi 011
berarti A + B.
0101 (5) + 0110 (6) = 11 → biner = 1011
2. IC ALU 74LS382 diberikan input A = 1100
dan B = 1010
. Jika S₂S₁S₀ = 100
, maka hasil output F adalah...
A. 0110
B. 1111
C. 1001
D. 0101
Jawaban: A. 0110
Penjelasan:
Kode 100
menunjukkan operasi XOR.
1100 XOR 1010 = 0110
3Sebuah ALU 74LS382 menerima input A = 0100
dan B = 1100
. Fungsi kontrol diset ke 010
dan Cₙ = 1. Berapa hasil output F dan apakah terjadi overflow?
A. F = 1000, OVR = 0
B. F = 1000, OVR = 1
C. F = 1111, OVR = 0
D. F = 0100, OVR = 1
A. F = 1000, OVR = 0
Penjelasan:
A - B = 4 - 12 = -8
Dalam 2’s complement 4-bit, -8 = 1000
Nilai -8 masih dalam jangkauan signed (-8 s.d. +7), jadi tidak terjadi overflow.
4. Percobaan[kembali ]
1. Buka Proteus dan Buat Project Baru
2. Tambahkan Komponen
Buka Pick Devices (P) dan cari serta tambahkan komponen berikut:
-
74LS382
→ (IC ALU) -
Logic Toggle
→ untuk input A, B, S (selector), dan CN -
Logic Probe
→ untuk output F0–F3, CN+4, dan OVR -
Text
atauGraphical Text
(opsional) → untuk label
3. Hubungkan Komponen
Gunakan wire untuk menghubungkan seperti gambar:
-
A0–A3 (pin 3,1,2,17) dihubungkan ke 4 buah logic toggle (untuk input A)
-
B0–B3 (pin 4,5,18,16) ke 4 buah logic toggle (untuk input B)
-
S0–S2 (pin 6,7,15) → 3 buah logic toggle (untuk memilih operasi)
-
CN (pin 9) → logic toggle (untuk carry-in)
-
F0–F3 (pin 8,10,11,12) → logic probe (untuk melihat hasil output)
-
CN+4 (pin 14) → logic probe
-
OVR (pin 13) → logic probe
4. Atur Nilai Awal Input
Klik dua kali pada setiap logic toggle dan atur:
-
Initial State
→ bisa 0 atau 1 sesuai kebutuhan simulasi awal -
Misalnya, A =
0101
, B =0011
, dan selector011
untuk A + B
5. Video[kembali ]
6. Download File[kembali ]
- Download File Video Penjelasan klik disini
- Download file rangkaian klik disini
Komentar
Posting Komentar